Sabtu, 21 Maret 2015

Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
   Skala- Skala dalam Termometer
1.     Skala Reamur
Skala Réamur adalah skala suhu yang dinamai menurut René Antoine Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin.
Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Réaumur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Réaumur sejati. Réaumur mungkin memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25).
Skala Réaumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius.

2.      Skala Fahrenheit
Pada tahun 1714 Fahrenheit membuat tabung kaca berisi benang air raksa yg sangat tipis. Ia memilih benda cair itu karena cantik, mengkilap dan mudah dilihat sewaktu naik atau turun. Tapi termometer Fahrenheit mirip jam tanpa angka. Lalu ia berpikir untuk memasang angka-angka pada alatnya.
Maka Fahrenheit merancang seperangkat angka untuk dituliskan pada tabung kacanya. Namun susunannya harus sedemikian rupa agar air raksa akan naik ke angka yang sama pada semua termometer ketika berada pada tempat yang sama. Nah, di sinilah Fahrenheit mulai berulah.
Pertama, ia berpendapat, karena sebuah lingkaran penuh punya 360 tahap yg disebut derajat, alangkah baiknya jika termometer punya 360 tahap juga (sekalian meyebutnya derajat) untuk rentang antara tempat air beku dan tempat air mendidih. Akan tetapi 360 akan menyebabkan tiap derajat terlalu kecil, maka sebagai ganti ia memilih 180.
Kini mantaplah satu derajatnya, yaitu tepat 1/180 jarak pada tabung antara tanda air membeku dan air mendidih. Namun, ia masih bingung soal angka yang akan dipakai. Nol dan 180, 180 dan 360, atau 32 dan 21, (bukankah 212-32=180?)

Maka ia memasukkan termometernya ke dalam sebuah campuran paling dingin yang dapat dibuatnya:  es+amonium klorida. Disebutnya temperatur itu "nol". Lucunya, ia begitu yakin bahwa orang lain tidak akan mampu membuat campuran yang lebih dingin dari pada itu. Padahal, 2 abad kemudian, orang dapat membuat tempat 460 derajat di bawah tempat nol-nya.

Ketika ia mengukur tempat tubuhnya sendiri, termometernya naik sampai sekitar angka 100 (tepatnya 98,6). Itulah salah satu kelebihan Fahrenheit: sabagai manusia ia ingin agar tempat tubuh manusia mencatat angka 100 pada skala termometer.

Sesudah itu ia memasukkan termometernya ke dalam campuran es+air. Ternyata tempatnya 32 derajat lebih tinggi dari pada tempat nol tadi. Maka, itu sebabnya titik beku air menjadi 32 derajat Fahrenheit. Akhirnya tempat air mendidih harus 32+180=212. jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.

3.      Skala Celsius
Skala Celsius adalah suatu skala suhu yang didesain supaya titik beku airberada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar. Skala ini mendapat namanya dari ahli astronomi Anders Celsius(17011744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742.
Karena ada seratus tahapan antara kedua titik referensi ini, istilah asli untuk sistem ini adalah centigrade (100 bagian) atau centesimal. Pada 1948 nama sistem ini diganti secara resmi menjadi Celsius oleh Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran ke-9 (CR 64), sebagai bentuk penghargaan bagi Celsius dan untuk mencegah kerancuan yang timbul akibat konflik penggunaan awalancenti- (di Indonesia senti-) seperti yang digunakan satuan ukur SI. Meski angka-angka untuk saat beku dan mendidih untuk air tetap lumayan tepat, definisi aslinya tidak cocok digunakan sebagai standar formal: ia bergantung pada definisi tekanan atmosferik standar yang sendiri bergantung kepada definisi suhu. Definisi resmi Celsius saat ini menyatakan bahwa 0,01 °C berada padatriple point air dan satu derajat adalah 1/273,16 dari perbedaan suhu antara triple point air dan nol absolut. Definisi ini memastikan bahwa satu derajat Celsius mempresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu kelvin.
Anders Celsius awalnya mengusulkan titik beku berada pada 100 derajat dan titik didih pada 0 derajat. Ini dibalik pada tahun 1747, disebabkan hasutan dariLinnaeus, atau mungkin Daniel Ekström, pembuat kebanyakan termometer yang digunakan oleh Celsius.
Suhu sebesar −40 derajat mempunyai nilai yang sama untuk Celsius dan Fahrenheit. Selain itu, sebuah cara untuk mengkonversi Celsius ke Fahrenheit adalah dengan menambah 40, dikalikan dengan 1,8, dan kemudian dikurangi 40. Sebaliknya, untuk mengkonversi dari Fahrenheit ke Celsius kita menambah 40, kemudian dibagikan 1,8 dan akhirnya dikurangi 40.
Skala Celsius digunakani hampir seluruh dunia untuk keperluan sehari-hari, meski di media massa ia masih sering dikenal sebagai centigrade hingga akhir1980-an atau awal 1990-an, terutama oleh peramal cuaca di saluran televisi di Eropa misalnya BBCITV dan RTÉ. Di Amerika Serikat dan Jamaika, Fahrenheit tetap menjadi skala pilihan utama untuk pengukuran suhu sehari-hari, meski Celsius dan kelvin digunakan untuk aplikasi sain.

4.      Skala Kelvin
Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C

 Jenis – Jenis  Termometer
1.         Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
a)        termometer cair
b)        termometer padat
c)        termometer digital

2.   Thermometer berdasarkan penggunaannya :
a.       Termometer klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
b.      Termometer laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
c.        Termometer ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
d.        Termometer digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
e.       Termokpel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda

   Cara Mengukur suhu tubuh dengan thermometer
Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak. Yang perlu diingat adalah suhu yang diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah 0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat berkonsultasi dengan dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu tubuhnya.
a.       Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi):
1.          beri jeli atau pelumas pada ujung thermometer
2.       baringkan bayi dalam posisi tengkurap
3.        masukkan ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm
4.      diamkan selama 3 menit, bayi tetap dalam posisi tengkurap
5.         keluarkan termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya
b.      Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut:
1.      letakkan ujung termometer di bawah lidah
2.         tutup mulut selama 3 menit
3.      keluarkan termometer dari mulut dan bacalah hasilnya
c.       Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh di bawah ketiak:
1.        letakkan termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah
2.        silangkan lengan di depan dada
3.      tunggu sekitar 5 menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2009 TERMODINAMIKA All rights reserved. Theme by Laptop Geek . | Bloggerized by FalconHive .