Jumat, 13 Maret 2015

Sejarah motor Diesel



Sejarah motor Diesel 

 

Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, maka akhirnya pada tahun 1897 berhasil menemukan sebuah motor yang bekerja berdasarkan bahan bakar yang disemprotkan ataupun dihamburkan ke dalam ruang bakar dari motor dengan memakai tekanan udara. Tekanan udara itu didapati dari sebuah kompresor udara yang terdapat pada sisi motor tersebut. Motor tersebut sudah dapat menghasilkan putaran tetapi masih belum sempurna.

Pada tahun 1902 Dr. Rudolf Diesel bekerja sama dengan pabrik mesin Ausgburg Nurnberg Jerman. Dari sini mereka terus mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap motor tersebut, sehingga terbentuklah sebuah motor dianggap sempurna dan mempunyai jaminan yang cukup untuk digunakan dalam dunia usaha. Atas jasanya maka motor itu dikenal dengan nama MOTOR DIESEL.
Motor diesel banyak mempunyai kesamaan dengan Motor Bensin  terutama mengenai susunan konstruksi dari blok motor, silinder, piston, kepala silinder, karter, poros engkol, bantalan dari poros engkol, batang pemutar, kelengkapan dari katup – katup, susunan poros bubungan, bentuk dari manifold masuk dan manifold buang, sistem pendinginan dan sistem pelumasan.

Perbedaannya adalah bahwa motor diesel tidak terdapat karburator, maka dengan demikian bahan bakar yang digunakan bukan bensin melainkan minyak solar. Tidak terdapat kelengkapan listrik untuk  pengapian antara lain, busi – platina – alat pembagi – coil – dan accu. Dan sebagai ganti kelengkapan itu adalah sebuha pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan pengabut ( Injection nozzle). Seperti halnya pada motor bensin, di mana motor diesel juga terdapat jenis motor 4 tak dan 2 tak, di mana motor 4 tak  jenis yang paling banyak digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2009 TERMODINAMIKA All rights reserved. Theme by Laptop Geek . | Bloggerized by FalconHive .